Aku sangat jarang membuat puisi, tapi suatu malam aku menulis puisi ini di diari dan mengalir begitu saja. Mungkin tidak sebagus buatan teman-temanku yg lain.
Waktu bergulir, merangkak cepat tanpa henti
Berlalu dan kusesali
Seakan sungai berarus deras yang menyeretku ke lautan
Andai aku bisa menciptakan lorong waktu
Perahu yang dapat melawan arus sungai waktu
Dan kembali ke masa lalu
Tapi itu semua paradoks...
Karena itu aku kesal, aku marah!
Ada gejolak batin yang sangat dahsyat
Keinginan untuk kembali ke tempat yang sangat jauh...
Sedetik yang lalu.. Sehari yang lalu.. Setahun yang lalu...
Tapi matahari tidak akan berjalan mundur
Dan sang waktu terus bergulir dalam dimensi
Dimensi kehidupan manusia dimana aku terperangkap
Aku ingin keluar! BYAR!
Melepaskan semua energi di suatu tempat bersandar...
Kumengerti tanpa kutanya kenapa
Dan tidak serumit kehidupan manusia yang penuh dengan hukum fisika
Ingin aku menggapai-Mu
Melupakan semua resah yang membuatku tak bisa bernapas
Ingin aku menyemai cinta dalam buaian-Mu
Hanyut dalam indah cinta kasih-Mu
Ingin aku lupakan dunia ini
Sejenak...
Menangis karena takut akan azab-Mu
Dan berduaan dengan-Mu
Di suatu malam saat langit dengan setia menjadi tempat
Bagi kerlap-kerlip bintang yang bergandengan erat
Allah...
Dalam tahajudku ini,
Kurasakan kerinduan yang membanjiri otak dan hatiku
Kerinduan akan berebah dalam segala nikmat dan rasa sayang-Mu
Yang tak terbatas...
Lumayan
ReplyDelete