Kalian pasti mengira aku sangat pede kalau mengatakan aku berjiwa intelek. Emang ngerasa sih. Hehe.
Sebentar lagi aku naik kelas 2 Aly, itu artinya sebentar lagi aku akan menjadi pengurus OSIS (Santri Husnul Khotimah menyebutnya OSHK). Karena aku tinggal di rumah, bukan di asrama, aku males banget ikut LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan). Karena pasti akan sangat menguras keringat dan tenaga. Jujur aja, aku lebih suka sendirian di kamar sambil menulis cerita daripada harus mengeluarkan banyak keringat.
Itulah kenapa aku terbilang cukup gemuk. Tapi pada akhirnya aku ikut juga LDK, dan aku jadi lebih kurus 2 kilo.
LDK di sekolahku (lain kali aku akan menyebutnya HK), ada dua tipe, LDK calon OSHK Junior dan LDK calon OSHK Senior. LDK Calon OSHK Senior itu terbagi dua, Terminator 1 & Terminator 2. Dan LDK Calon OSHK Senior Terminator 2 juga ada 2, Magang Part 1 & Magang Part 2.
Aku gak maksa kalian untuk mengerti. Intinya mah gitu.
Selama masa magang, dimana kita berarti menggantikan posisi OSHK selama 11 hari, satu marhalah (nama marhalah: khonzawaatul ajyaal), jadi super duper sibuk buanget… Di magang pertama aku dimasukkan ke dalam divisi Lingkungan Hidup. Mungkin karena, mereka ingat aku sangat perfeksionis ketika kelas 1 Tsa, noda sekecil upil yang nempel di lantai gak akan luput dari pandanganku dan juga sedikit geseran benang2 karpet juga selalu kuperhatikan. Aku akan sangat marah kalau melihat kamar kotor bahkan sempat berani membentak anak-anak satu kamar. Catatan, itu hanya terjadi ketika kelas 1 Tsa.
Sekarang? Kamarku kadang mirip gudang, buku-buku berserakan di atas kasur, piring kotor di atas meja, debu di lantai, kertas-kertas tempelan di dinding, baju-baju tidak di tempatnya, dsb. Walaupun itu tidak selalu, tapi aku sekarang sangat berbeda dari yang dulu. Karena aku memegang kata-kata dari Film Spiderman 1 ketika Mr. Norman masuk kamar Peter Parker yang berantakan, Bibinya Peter Parker bilang, “Kamar orang jenius memang selalu berantakan.”
Ya, aku tidak sempat membereskannya karena terlalu sibuk menulis & menulis. Jadi, aku mirip Peter Parker kan?
Aku pun menjelaskan masalah ini ke Sayyidah Maryam, temanku yang menjadi Ketua OSHK Magang Part 1. Aku bilang, kalau aku baru tahu ada divisi Lingkungan Hidup. Aku juga merasa lebih pantas di Divisi Intelek dan juga aku sangat mudah mencari informasi dari luar karena aku tidak tinggal di asrama.
Hehe, ternyata ampuh juga loh… Akupun dipindahkan jadi Divisi Intelektual sama Sayyidah Maryam yang baik hati. Yippi…, makaciih ya Maryam… Kamu gak salah buat keputusan koq… Aku gak bakal mengecewakan kamu, Insya Allah…
Walaupun aku sedikit sedih karena Khodijah Qurrota’ Ayun (aku panggil dia DJ), teman sebangkuku juga berharap masuk intelek tapi tidak bisa karena yang ingin masuk intelek juga banyak dan dia lebih suka mengalah. Padahal menurutku, dia sangat cocok jadi intelek, soalnya, setiap istirahat sekolah dia sering banget beli koran dan suka minjemin ke orang lain, dia juga suka baca majalah orbit. Itu artinya dia gak miskin informasi. Aku cuma bisa bilang, aku bakal berdo’a semoga DJ juga bisa masuk divisi intelek.
Ketika kumpul bareng di darul Arqom, aku bilang ke anak divisi magang intelek yang lain buat bikin sebuah program harian yang bakal jadi gebrakan baru. Yaitu: WHAT HAPPEN TODAY? Yaitu, informasi berupa kejadian sejarah apa saja yang terjadi pada hari ini. Eh, ternyata anak-anak banyak yang setuju walaupun ada yang tidak.
Setelah memakai nametag sebagai magang intelektual selama lima hari dari tanggal 4 s/d 8 Mei 2010. Kakak OSHK pun menempatkan kita di divisi yang menurut kakaknya cocok dan kita sama sekali gak bisa ikut campur. Waktu itu, kita kembali ngumpul di Darul Arqom, dan kakaknya memanggil kita satu demi satu memasuki barisan yang disuruh kakaknya. Anehnya, koq nama aku gak juga dipanggil, ya?
“Siapa yang belum disebut?” tanya kakaknya.
Aku dan beberapa anak lain mengacung. “Ini, kak. Dibelakang!” seruku menggantungkan tangan di udara. Kakak2 pun kebelakang dan memanggil beberapa anak untuk masuk barisan. Tapi koq, aku tidak juga dipanggil bersama 5 temanku yang lain?
“Sisanya buat barisan baru!” kata Kak Cipit.
Apa? Jangan bilang… Aku pun saling menatap muka 5 temanku yang lain yang tidak lain adalah Dewi Shofiyah, Indah Khoerunnisa, Aisyah Sa’diyah, Zulfa Tsania & Fathimah Shabrina. Jangan bilang kita jadi DPH (Dewan Pengurus Harian). Aku pun maju bersama 5 temanku itu. Dan benar saja kita jadi DPH!!!
Bisa dibilang posisi sebagai DPH itu sangat strategis karena tidak perlu bekerja lapangan. Kita adalah yang memerintah teman-teman yang lain dan rasanya jadi populer. Setiap absen juga sangat mudah, ketika makan bersama juga mudah, ketika lomba niup balon paling cepat juga sangat mudah, ketika dihukum karena salah satu anak divisi lupa pakai nametag, kita cuma dapat 6 silang sementara yang lain bisa 15 silang, dsb. Tidak enaknya ketika lomba balap karung sambil disuapin makanan yang mirip muntah minimal kita harus merasakannya 2 kali. Sementara anak dari divisi lain cuma merasa 1 kali, itupun ada yang tidak.
Rasa makanan itu, bentuknya, dan baunya sama dengan muntahan. Aku sih bilang itu emang muntah walau anak lain bilang itu adalah campuran mie, kopi, udang, pisang, bubur, dsb di-blender. ITU TETAP MUNTAH! Cuma bedanya membusuk di luar tubuh. Ya kan?
Rasanya aku ingin mengeluarkan semua makanan dalam perutku waktu itu.
Walaupun menjadi DPH sangat menyenangkan dan aku takkan melupakan saat-saat 6 hari itu, tapi aku tidak mau jadi DPH. Walaupun posisiku adalah sekretaris 2, yang kerjanya adalah menulis (aku bilang aku suka menulis). Dan walaupun pas jadi DPH aku jadi PJ Intelek dan secara tidak langsung aku juga intelek karena megang WHAT HAPPEN TODAY? Tapi aku tetap lebih suka jadi divisi intelek beneran, dimana aku bisa memegang eskul jurnalistik. Rasanya iri bukan main denger temanku sendiri megang eskul jurnalistik.
Aku sih merasanya aku sangat cocok jadi divisi intelek. Apalagi pas ada perlombaan dari divisi Intelek OSHK, aku juara pertama. Selain itu, aku juga tidak pernah ikut perlombaan dari divisi yang lain. Hanya dari divisi intelektual.
Saat-saat terakhir magang, rasanya seneng banget pas Kak Riri memuji WHAT HAPPEN TODAY? Dan bilang, semoga program itu berjalan ketika Khonzawaatul Ajyaal jadi OSHK beneran. Ya…, bakal berjalan sih… tapi kalau aku jadi divisi intelek dulu… (maksa nih? )
Sebentar lagi aku naik kelas 2 Aly, itu artinya sebentar lagi aku akan menjadi pengurus OSIS (Santri Husnul Khotimah menyebutnya OSHK). Karena aku tinggal di rumah, bukan di asrama, aku males banget ikut LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan). Karena pasti akan sangat menguras keringat dan tenaga. Jujur aja, aku lebih suka sendirian di kamar sambil menulis cerita daripada harus mengeluarkan banyak keringat.
Itulah kenapa aku terbilang cukup gemuk. Tapi pada akhirnya aku ikut juga LDK, dan aku jadi lebih kurus 2 kilo.
LDK di sekolahku (lain kali aku akan menyebutnya HK), ada dua tipe, LDK calon OSHK Junior dan LDK calon OSHK Senior. LDK Calon OSHK Senior itu terbagi dua, Terminator 1 & Terminator 2. Dan LDK Calon OSHK Senior Terminator 2 juga ada 2, Magang Part 1 & Magang Part 2.
Aku gak maksa kalian untuk mengerti. Intinya mah gitu.
Selama masa magang, dimana kita berarti menggantikan posisi OSHK selama 11 hari, satu marhalah (nama marhalah: khonzawaatul ajyaal), jadi super duper sibuk buanget… Di magang pertama aku dimasukkan ke dalam divisi Lingkungan Hidup. Mungkin karena, mereka ingat aku sangat perfeksionis ketika kelas 1 Tsa, noda sekecil upil yang nempel di lantai gak akan luput dari pandanganku dan juga sedikit geseran benang2 karpet juga selalu kuperhatikan. Aku akan sangat marah kalau melihat kamar kotor bahkan sempat berani membentak anak-anak satu kamar. Catatan, itu hanya terjadi ketika kelas 1 Tsa.
Sekarang? Kamarku kadang mirip gudang, buku-buku berserakan di atas kasur, piring kotor di atas meja, debu di lantai, kertas-kertas tempelan di dinding, baju-baju tidak di tempatnya, dsb. Walaupun itu tidak selalu, tapi aku sekarang sangat berbeda dari yang dulu. Karena aku memegang kata-kata dari Film Spiderman 1 ketika Mr. Norman masuk kamar Peter Parker yang berantakan, Bibinya Peter Parker bilang, “Kamar orang jenius memang selalu berantakan.”
Ya, aku tidak sempat membereskannya karena terlalu sibuk menulis & menulis. Jadi, aku mirip Peter Parker kan?
Aku pun menjelaskan masalah ini ke Sayyidah Maryam, temanku yang menjadi Ketua OSHK Magang Part 1. Aku bilang, kalau aku baru tahu ada divisi Lingkungan Hidup. Aku juga merasa lebih pantas di Divisi Intelek dan juga aku sangat mudah mencari informasi dari luar karena aku tidak tinggal di asrama.
Hehe, ternyata ampuh juga loh… Akupun dipindahkan jadi Divisi Intelektual sama Sayyidah Maryam yang baik hati. Yippi…, makaciih ya Maryam… Kamu gak salah buat keputusan koq… Aku gak bakal mengecewakan kamu, Insya Allah…
Walaupun aku sedikit sedih karena Khodijah Qurrota’ Ayun (aku panggil dia DJ), teman sebangkuku juga berharap masuk intelek tapi tidak bisa karena yang ingin masuk intelek juga banyak dan dia lebih suka mengalah. Padahal menurutku, dia sangat cocok jadi intelek, soalnya, setiap istirahat sekolah dia sering banget beli koran dan suka minjemin ke orang lain, dia juga suka baca majalah orbit. Itu artinya dia gak miskin informasi. Aku cuma bisa bilang, aku bakal berdo’a semoga DJ juga bisa masuk divisi intelek.
Ketika kumpul bareng di darul Arqom, aku bilang ke anak divisi magang intelek yang lain buat bikin sebuah program harian yang bakal jadi gebrakan baru. Yaitu: WHAT HAPPEN TODAY? Yaitu, informasi berupa kejadian sejarah apa saja yang terjadi pada hari ini. Eh, ternyata anak-anak banyak yang setuju walaupun ada yang tidak.
Setelah memakai nametag sebagai magang intelektual selama lima hari dari tanggal 4 s/d 8 Mei 2010. Kakak OSHK pun menempatkan kita di divisi yang menurut kakaknya cocok dan kita sama sekali gak bisa ikut campur. Waktu itu, kita kembali ngumpul di Darul Arqom, dan kakaknya memanggil kita satu demi satu memasuki barisan yang disuruh kakaknya. Anehnya, koq nama aku gak juga dipanggil, ya?
“Siapa yang belum disebut?” tanya kakaknya.
Aku dan beberapa anak lain mengacung. “Ini, kak. Dibelakang!” seruku menggantungkan tangan di udara. Kakak2 pun kebelakang dan memanggil beberapa anak untuk masuk barisan. Tapi koq, aku tidak juga dipanggil bersama 5 temanku yang lain?
“Sisanya buat barisan baru!” kata Kak Cipit.
Apa? Jangan bilang… Aku pun saling menatap muka 5 temanku yang lain yang tidak lain adalah Dewi Shofiyah, Indah Khoerunnisa, Aisyah Sa’diyah, Zulfa Tsania & Fathimah Shabrina. Jangan bilang kita jadi DPH (Dewan Pengurus Harian). Aku pun maju bersama 5 temanku itu. Dan benar saja kita jadi DPH!!!
Bisa dibilang posisi sebagai DPH itu sangat strategis karena tidak perlu bekerja lapangan. Kita adalah yang memerintah teman-teman yang lain dan rasanya jadi populer. Setiap absen juga sangat mudah, ketika makan bersama juga mudah, ketika lomba niup balon paling cepat juga sangat mudah, ketika dihukum karena salah satu anak divisi lupa pakai nametag, kita cuma dapat 6 silang sementara yang lain bisa 15 silang, dsb. Tidak enaknya ketika lomba balap karung sambil disuapin makanan yang mirip muntah minimal kita harus merasakannya 2 kali. Sementara anak dari divisi lain cuma merasa 1 kali, itupun ada yang tidak.
Rasa makanan itu, bentuknya, dan baunya sama dengan muntahan. Aku sih bilang itu emang muntah walau anak lain bilang itu adalah campuran mie, kopi, udang, pisang, bubur, dsb di-blender. ITU TETAP MUNTAH! Cuma bedanya membusuk di luar tubuh. Ya kan?
Rasanya aku ingin mengeluarkan semua makanan dalam perutku waktu itu.
Walaupun menjadi DPH sangat menyenangkan dan aku takkan melupakan saat-saat 6 hari itu, tapi aku tidak mau jadi DPH. Walaupun posisiku adalah sekretaris 2, yang kerjanya adalah menulis (aku bilang aku suka menulis). Dan walaupun pas jadi DPH aku jadi PJ Intelek dan secara tidak langsung aku juga intelek karena megang WHAT HAPPEN TODAY? Tapi aku tetap lebih suka jadi divisi intelek beneran, dimana aku bisa memegang eskul jurnalistik. Rasanya iri bukan main denger temanku sendiri megang eskul jurnalistik.
Aku sih merasanya aku sangat cocok jadi divisi intelek. Apalagi pas ada perlombaan dari divisi Intelek OSHK, aku juara pertama. Selain itu, aku juga tidak pernah ikut perlombaan dari divisi yang lain. Hanya dari divisi intelektual.
Saat-saat terakhir magang, rasanya seneng banget pas Kak Riri memuji WHAT HAPPEN TODAY? Dan bilang, semoga program itu berjalan ketika Khonzawaatul Ajyaal jadi OSHK beneran. Ya…, bakal berjalan sih… tapi kalau aku jadi divisi intelek dulu… (maksa nih? )