Friday, July 13, 2012

[Hikmah Kegagalan] Tidak Lulus SNMPTN



Saat terbangun, aku menyadari kejadian semalam bukan mimpi: Pengumuman kalo aku gak lulus SNMPTN setelah jarang makan nasi, belajar siang malam, dan perjuangan berdarah-darah selama setahun. He.. he..

Seperti susah payah mendirikan bangunan dengan semua kemampuanku tapi aku terjatuh dari bangunan yang kubuat. Seperti merangkak dari nilai 500 ke nilai 800 tapi kembali ke titik nol (lebay mode on) .  Walau kecewa tingkat kuadrat (pada awalnya) aku bersyukur Allah menggagalkan rencanaku. Mungkin Allah bicara padaku saat sholat subuh waktu itu…

Jika aku lulus SNMPTN…

Darimana aku akan belajar ikhlas?? Dan merasakan betapa indahnya ikhlas. Tapi Allah menggagalkan rencanaku, jadi aku tahu bahwa aku punya cukup iman untuk diuji. 

Jika aku lulus SNMPTN…

Aku takkan bisa melihat sejuta harapan lain yang masih kumiliki. Wawasan-wawasan baru dan jalan-jalan baru yang lebih indah dari rencanaku. Aku takkan bisa melihat pintu-pintu lain yang masih terbuka, yang akan menuntunku menuju tujuan awalku meski melewati jalan, cara, dan waktu yang berbeda.

Jika aku lulus SNMPTN…

Yang kurasakan hanya kebahagiaan semu karena aku menghindari kekecewaan. Aku bukan bahagia, tapi hanya tidak kecewa saja. Tapi Allah menggagalkan rencanaku, jadi aku belajar untuk lebih tawakkal dan tidak kecewa jika gagal.

Jika aku lulus SNMPTN…

Aku takkan bisa menjaga dan menambah hafalan Qur’an. Aku takkan memeluk Al-Qur’an di dada erat-erat dan berazzam: Aku bisa menjadi hafizhoh. 

Jika aku lulus SNMPTN…

Aku akan sombong dan lupa diri. Aku akan menganggap remeh orang-orang yang gagal di SNMPTN. Aku akan selalu merasa di atas. Tapi Allah menggagalkan rencanaku, jadi aku bisa belajar mengenai kerendahan hati dan mengetahui bahwa aku tidak sempurna.

Jika aku lulus SNMPTN…

Mungkin akan ada kegagalan lebih besar menimpaku di masa mendatang namun tak sanggup kuatasi. Tapi Allah menggagalkan rencanaku, karena pelaut ulung tidak lahir dari laut yang tenang. Karena raja hutan hanya berada di hutan belantara. Dan karena bintang paling terang hanya muncul di langit tergelap. 

Jika aku lulus SNMPTN…

Berarti aku tidak belajar dan tidak mengintropeksi diri untuk lebih baik. Tapi aku Allah menggagalkan rencanaku, sehingga aku memiliki tekad kuat untuk tak lagi mengecewakan umi dan abi. Aku juga belajar bahwa seharusnya aku belajar lebih giat dan lebih keras.

Jika aku lulus SNMPTN…

Aku takkan seintim ini mendekatkan diri pada Allah. Menyandarkan semua kelemahanku di saat aku tak mampu lagi melangkah. Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Sesungguhnya sedekat-dekat pintu masuk yang digunakan hamba untuk mendatangi Allah adalah kebangkrutan.

Tulisan ini sebatas renungan buat teman-teman yang melewati ujian sepertiku. Mungkin butuh waktu bagi kita mengambil hikmah dari setiap kegagalan. Tapi ketahuilah jika kita berhasil mengambil hikmah, rencana-Nya yang indah hanyalah masalah waktu yang akan mengungkapkan misteri-Nya. 

Bersyukurlah karena kita masih untung, kita hanya gagal SNMPTN, bisa diulang tahun depan, bisa ikut swasta, atau ujian mandiri. Bagaimana kalau kita kehilangan sesuatu  yang tak dapat lagi kita miliki? Mata, kaki, atau bahkan nyawa? 

Aku percaya, kita bukanlah telor yang jika jatuh… pecah! Kita harus seperti bola bekel, setinggi apa kita memantul setelah sekeras apa kita menghantam dasar. Jadi saat kegagalan menghampiri kita, berkatalah: “Alhamdulillah Ya Allah…. Engkau telah menggagalkan rencanaku.”

Sunday, July 8, 2012

Kegagalan Tidak Mendefinisikan Dirimu


Sebenarnya tidak pernah terpikir olehku bahwa aku akan tidak lulus SNMPTN. Yang kupikirkan setidaknya pilihan 1 ada kemungkinan lulus dan pilihan 2 udah pasti lulus. Ternyata oh ternyata tulisan di http://ujian.snmptn.ac.id adalah……… Maaf, peserta atas nama Maryam Qonita dinyatakan tidak lulus SNMPTN 2012 jalur ujian tertulis. Jangan putus asa dan tetap semangat! Semua orang di rumah gak percaya, aku cengo cukup lama dan gak berpindah tempat, mengulangi loading lagi dan lagi tapi tulisan itu tetap gak berubah. Alhamdulillah, setidaknya tulisan di situ meminta maaf dan bukan cacian apalagi makian.

                Mungkin buat teman-temanku yang ditakdirkan Allah melewati ujian sepertiku pasti merasakan hal yang sama. Betapa dalamnya rasa kecewa, rasa sedih, rasa malu, rasa marah, gak percaya campur aduk. Pada akhirnya mengurung diri di dalam kamar sambil berandai-andai…. “kalau saja aku…”, “Kalau saja waktu itu… ” dan bla bla bla.

                Teman, berandai-andai itu haram hukumnya! Aku pun kecewa dan merasa pasti ada yang salah. Setelah masih terus berjuang mengambil kesempatan di SNMPTN tertulis, belajar siang malam, memohon pada-Nya lewat sholat tahajud dan dhuha, lewat shaum sunnah, tiap tetes air mata, tiap huruf demi huruf alquran dan tiap bisik dzikir… Allah mengungkapkan semuanya malam itu yang rasanya seperti makanan pahit harus bulat-bulat ditelan.  Seketika juga anganku melayang dan berada di titik terendah.

                Satu pintu tertutup. Cahaya itu meremang. Aku bangun tidur dan kejadian semalam bukan mimpi. Aku langsung menangis dan gak mau beranjak dari kasur. Yang kuharapkan kemenangan membuatku histeris, ternyata kegagalan menghampiriku dengan sadis! Waktu sudah menunjukkan jam 5 pagi, aku harus sholat subuh. Langkah kaki rasanya begitu berat, tapi aku tetap harus sholat subuh.  Setelah sholat subuh, entah kenapa terpikir untukku menulis cerita ini. Dalam benakku: “Allah pasti ingin aku belajar ikhlas

                SNMPTN memang momen besar. Tapi Allah jauh lebih besar lagi. Aku pikir aku akan sedih selama 7 hari 7 malam, ternyata Allah memapahku dan aku masih dapat berjalan. Setelah semua perjuangan itu… aku yakin suatu saat nanti Allah takkan membuat kita kosong dan kecewa. Ingat sebuah kata-kata bijak, “Kesuksesan itu seperti bola bekel. Sekeras apa kita menghantam dasar, setinggi itu pula kita akan memantul. Semakin keras menghantam maka semakin tinggi memantul.

                Karena pada kenyataannya, hidup kita tak berakhir di sini. Tapi masih panjang insya Allah. kita tidak boleh terdiam di pintu yang sudah tertutup. Kita harus mencari pintu-pintu kesempatan yang lain. Karena kita tidak akan pernah tahu bahwa ada pintu-pintu lain yang ternyata adalah pintu yang membawa kita ke tujuan awal kita, meski dengan melewati jalan yang berbeda. Jadi tetap semangat ya... walau kita sudah melangkah di ranah yang berbeda!

Monday, July 2, 2012

[ Pantun Cinta ] Love Is... Is



Cinta itu manissss…..
Lebih manis dari brownies
Lebih manis dari kue lapis
Karena Islam menaruhnya di tempat strategis
Efeknya bisa sangat fantastis!!
Tapi bisa rusak kalau berlebih dosis
Saat hilang hijab antar lawan jenis
Rasanya tiap hari kayak dihipnotis
Akal pun dikuasai iblis
Bikin Iman makin menipis
Sering denger lagu romantis
Nasihat datang langsung ditepis
Udah diputusin cuma bisa nangis
Katanya hati seperti diiris-iris
Ironis….
So, jangan obral syahwat dengan gratis
Bisa-bisa berakhir tragis
Pada masa depan tetap optimis
Karena jodoh sudah tergaris
Stay innocent and pure ya, sis!
Jagalah hatimu agar tetap higienis

_qonitanugeulis_

Related Posts Plugin by ScratchTheWeb