Que sera.. sera... Whatever will be.. will be...
Hmm.. baiklah guys, disini aku mau cerita sedikit pengalaman SBMPTN 2013. Setelah gagal di SNMPTN 2012, alhamdulillah berhasil juga di SBMPTN 2013 dan setidaknya di jurusan yang aku inginkan. Psikologi.
Gagal di SNMPTN 2012... Alhamdulillah aku bersyukur sebenarnya karena Allah berencana lain. Abis itu kan aku mengabdi setahun di Pesantren Tahfidz Al-Hikmah, Cirebon. Jadi aku bisa tahu, aku lebih meminati Psikologi dibandingkan Informatika. Sejujurnya, aku tidak pernah bercita-cita menjadi programmer. Dari jaman SD sampai sekarang usiaku 19 tahun, mimpi terbesar hidupku Cuma pengen menjadi penulis. Just penulis. Penulis. Penulis.
Programming?? Sebenarnya aku ingin belajar programmer setelah membuat sebuah novel-novelan tema hacker berjudul “The Secure Phantom”. Jadi landasannya kenapa pengen programming karena pengen bikin novel tema hacker.(Tapi kan novel kan gak semuanya bergenre hacker)
Intinya.. cita-citaku Cuma ingin menjadi penulis. Karena kutahu banyak penulis besar tidak berbackground sastra, maka aku pun bebas memilih jurusan apapun tidak harus sastra Indonesia. Lagian tidak diizinkan orang tua untuk pilih sastra Indonesia.
Di PTQT Al-Hikmah banyak cerita yang gak bisa kusampaikan. Tapi seneng banget rasanya bisa jadi kepercayaan santri-santri untuk menyampaikan curhat mereka. Dan saat itu pula aku turut membantu mereka menghilangkan phobia dan trauma. Kayak takut kecoak, cicak, laron, belalang, plastik, kucing, nasi, gelap, hantu, trauma sosial, dll.
Terkadang aku juga main hipnotis-hipnotisan, seperti menukar kepribadian orang lain. Atau membuat orang itu merasa dirinya artis terkenal. Terkadang juga main sugesti-sugestian dan semacamnya. Dan selama setahun akhirnya mantaplah, Psikologi.
Walaupun psikologi masuk dalam jurusan IPS, dimana aku dalam posisi background IPA dan bimbel SBMPTN pun IPA (Tidak belajar IPS), tapi setiap try Out IPS aku selalu menyelinap masuk kelas IPS. Lagian katanya sih sah-sah aja anak Ipa ikutan TO IPS. Asal gak ikut KBMnya. Meskipun begitu, aku belajar banyak pelajaran IPS kayak Geografi, Sosiologi, dan Sejarah. Ekonomi?? Hmmj...
Meskipun banyak salahnya di TO, kayak betul 2 salah 8. Betul 5 salah 10. Tapi pas SBMPTN lancar di IPSnya setelah kucocokkan dengan kunci bimbel. Sejarah betul 8 salah 4. Ekonomi betul 6 salah 2. Geografi betul 13 salah 1. Sosiologi betul 14 salah 1.
Dari psikologi, mungkin aku bisa lebih menjiwai tokoh buatanku nanti. Mengapa seseorang bisa menjadi gila? Atau mengapa seseorang bisa menjadi psikopat? Mengapa mereka bisa menjadi kriminal? Dan mungkin ide-ide dalam cerita akan lebih rasional. Hehehe.
Aku sudah mengamati apa saja mata kuliah psikologi di berbagai universitas. Hmm... sepertinya mengasyikkan meskipun aku belum tahu pasti. Tapi aku bener-bener ingin belajar dengan giat.
Entah kenapa aku bahagia banget milih jurusan psikologi, seperti... menemukan diri sendiri. Berbeda tahun kemarin, setiap hari seperti beban. Masuk Informatika susah, meskipun kutahu udah masuk bakal jauh lebih susah lagi. Dan teman-temanku yang udah di Informatika memang mengakui, Seorang Maryam Qonita yang mencintai kebebasan gak cocok disana.
Hmm.. baiklah guys, disini aku mau cerita sedikit pengalaman SBMPTN 2013. Setelah gagal di SNMPTN 2012, alhamdulillah berhasil juga di SBMPTN 2013 dan setidaknya di jurusan yang aku inginkan. Psikologi.
Gagal di SNMPTN 2012... Alhamdulillah aku bersyukur sebenarnya karena Allah berencana lain. Abis itu kan aku mengabdi setahun di Pesantren Tahfidz Al-Hikmah, Cirebon. Jadi aku bisa tahu, aku lebih meminati Psikologi dibandingkan Informatika. Sejujurnya, aku tidak pernah bercita-cita menjadi programmer. Dari jaman SD sampai sekarang usiaku 19 tahun, mimpi terbesar hidupku Cuma pengen menjadi penulis. Just penulis. Penulis. Penulis.
Programming?? Sebenarnya aku ingin belajar programmer setelah membuat sebuah novel-novelan tema hacker berjudul “The Secure Phantom”. Jadi landasannya kenapa pengen programming karena pengen bikin novel tema hacker.(Tapi kan novel kan gak semuanya bergenre hacker)
Intinya.. cita-citaku Cuma ingin menjadi penulis. Karena kutahu banyak penulis besar tidak berbackground sastra, maka aku pun bebas memilih jurusan apapun tidak harus sastra Indonesia. Lagian tidak diizinkan orang tua untuk pilih sastra Indonesia.
Di PTQT Al-Hikmah banyak cerita yang gak bisa kusampaikan. Tapi seneng banget rasanya bisa jadi kepercayaan santri-santri untuk menyampaikan curhat mereka. Dan saat itu pula aku turut membantu mereka menghilangkan phobia dan trauma. Kayak takut kecoak, cicak, laron, belalang, plastik, kucing, nasi, gelap, hantu, trauma sosial, dll.
Terkadang aku juga main hipnotis-hipnotisan, seperti menukar kepribadian orang lain. Atau membuat orang itu merasa dirinya artis terkenal. Terkadang juga main sugesti-sugestian dan semacamnya. Dan selama setahun akhirnya mantaplah, Psikologi.
Walaupun psikologi masuk dalam jurusan IPS, dimana aku dalam posisi background IPA dan bimbel SBMPTN pun IPA (Tidak belajar IPS), tapi setiap try Out IPS aku selalu menyelinap masuk kelas IPS. Lagian katanya sih sah-sah aja anak Ipa ikutan TO IPS. Asal gak ikut KBMnya. Meskipun begitu, aku belajar banyak pelajaran IPS kayak Geografi, Sosiologi, dan Sejarah. Ekonomi?? Hmmj...
Meskipun banyak salahnya di TO, kayak betul 2 salah 8. Betul 5 salah 10. Tapi pas SBMPTN lancar di IPSnya setelah kucocokkan dengan kunci bimbel. Sejarah betul 8 salah 4. Ekonomi betul 6 salah 2. Geografi betul 13 salah 1. Sosiologi betul 14 salah 1.
Dari psikologi, mungkin aku bisa lebih menjiwai tokoh buatanku nanti. Mengapa seseorang bisa menjadi gila? Atau mengapa seseorang bisa menjadi psikopat? Mengapa mereka bisa menjadi kriminal? Dan mungkin ide-ide dalam cerita akan lebih rasional. Hehehe.
Aku sudah mengamati apa saja mata kuliah psikologi di berbagai universitas. Hmm... sepertinya mengasyikkan meskipun aku belum tahu pasti. Tapi aku bener-bener ingin belajar dengan giat.
Entah kenapa aku bahagia banget milih jurusan psikologi, seperti... menemukan diri sendiri. Berbeda tahun kemarin, setiap hari seperti beban. Masuk Informatika susah, meskipun kutahu udah masuk bakal jauh lebih susah lagi. Dan teman-temanku yang udah di Informatika memang mengakui, Seorang Maryam Qonita yang mencintai kebebasan gak cocok disana.
di follow ya blognya
ReplyDeletehttp://kangdiyon.blogspot.com
maaf ini baru
wah semangat yah mba
ReplyDelete