Sunday, June 2, 2019

5 Drama Korea Favorit Sepanjang Masa

Drama Korea Terbaik | Drama Korea Terbaru | Drama Korea Romantis | Drama Korea 2018 | Drama Korea Terbaik 2019 | Korean Drama | Drama Korea Komedi | Download Drama Korea | Drama Korea Favorit | Drama Korea Rekomendasi

Sepuluh tahun merilis blog ini, dan ini mungkin sedikit bentuk perayaan. Sepuluh tahun mungkin udah cukup lama untuk menulis 5 Drama Terfavorit Sepanjang Masa versi saya. Tiba-tiba pengen nulis ini karena merasa ada yang agak hilang beberapa tahun belakangan ini. Sekarang drama Korea udah banyak yang kutonton, hampir semua genre, banyak yang bener-bener bagus saat menontonnya, lucu, dan menyenangkan. Tapi hanya sedikit sekali yang perasaannya bisa tetap melekat hingga bertahun-tahun. And for these drama, I never had say goodbye.

1. Gaksital / Bridal Mask (2012)


BEST DRAMA EVER. EPIC, INTENSE, REVOLUTIONARY. Sayangnya, aku dengan sangat yakin sekaligus bersedih mengatakan bahwa drama ini akan selalu ada di urutan pertama. Tepat tujuh tahun sejak episode pertama Gaksital tayang, dan aku belum bisa move on sama sekali. Sekarang, aku tidak tahu harus menggunakan kata-kata apalagi untuk bisa cukup mendeskripsikan semuanya, seperti aku telah mengeluarkan ratusan ribu kata di berbagai media dan itu tidak pernah cukup. I know I kinda pity myself for being ultimate crazy in love with this show, but I literally can't help... (menangis di pojokan). Tentu, drama ini tidaklah sempurna, namun setelah menonton banyak sekali drama, belum ada yang emosinya bisa menyamai perasaan roller-coaster antara benci, cinta, marah, sedih, kasihan, khawatir, dan semua perasaan lainnya campur aduk untuk satu karakter bernama Lee Kang To. Aaaaghhh~~!!! Kang-To ya, aku akan mencintaimu dan menempel denganmu selama bertahun-tahun.

2. My Ajusshi / My Mister (2018)


HUMAN RAW EMOTION. Menonton ini adalah sebuah perjalanan emosional tentang manusia di saat-saat tergelap dan terdalam mereka, menampilkan emosi yang sangat mentah dan telanjang, menyajikan cinta murni sesama manusia. Cinta murni di atas sekadar romantisme laki-laki dan perempuan. Hal-hal terpenting tidak terungkapkan sebagaimana kehidupan sesungguhnya, lalu drama ini tidak membiarkan kita (penonton) move on begitu saja.  Hffftt... Meninggalkan perasaan rindu yang begitu melekat dan berkepanjangan yang tidak akan kuperoleh lagi di drama lain.

3. The Princess' Man (2011)


MY TYPICAL ANGST ROMANCE. Aku ingat, butuh kira-kira 5-6 tahun setelah drama ini tayang sampai aku menontonnya dan setelah itu, aku berkata ke diri sendiri, "Selama ini kemana aja, buk??". Bad-ass hero and heroine dengan gaya Romeo and Juliet versi Sageuk. Hate-to-Love-to-Hate-to-Love kind of story and it's thrilling. Menggunakan landasan kisah nyata Joseon sebagai kerangka kerjanya dan menyajikan romantisme yang -kuat. Oh, mungkin aku gak bisa mendeskripsikannya dengan baik. Setelah drama ini usai, perasaanku mirip setelah nonton Pride and Prejudice, "yah... akan sangat lama untuk menemukan romantisme seperti ini lagi". Pride and Prejudice juga masih bertahan dalam memoriku sebagai best romance story ever, bahkan ini telah 200 tahun dari pertama bukunya Jean Austin itu dirilis. Menurutku, untuk versi Korean Drama mungkin posisi best romance ever adalah untuk The Princess' Man. Dan aku menuliskan ini dengan yakin.

4. Goong / Princess' Hours (2006)


MY YOUTH LIFE. MY FIRST LOVE. Drama ini mungkin selalu datang pertama kali di pikiran sebagai template untuk semua Drama Korea ber-genre romantis komedi. Mungkin jika dibandingkan dengan banyak sekali drama Korea se-tipe yang muncul setelahnya, kalau versiku misal The King 2 Hearts. Secara keseluruhan, Princess Hours tidaklah lebih sempurna. Alurnya lambat, tipikal cerita Cinderella klise, konspirasi politik yang tidak menyenangkan, dan akhir cerita yang aneh. Namun, sebuah drama bisa benar-benar sempurna, namun itu tidak menjadikannya serta-merta sebagai kesukaan kita, kan? Karena kesukaan adalah penilaian subjektif yang timbul dari perasaan pribadi, muncul setelah menontonnya, dan bertahan dengan sangat lama. Dan ya, drama ini mewakili memori masa kecilku sebagai anak perempuan yang hopeless romantic. Menyajikan visual yang sempurna, soundtrack yang indah, cerita masa SMA, dan cinta segitiga antara dua pangeran tampan, yang satu berkarakter Darcy (Pride and Prejudice) dan yang satu lagi hangat dan lembut, elemen-elemen ini menjadikan Goong magnet tersendiri di zamannya.

5. Answer Me 1988 / Reply 1988 (2015)


OH MY HEART, BE STILL. Aku hampir saja tidak mau menuliskan drama ini dan berusaha membuangnya jauh-jauh dari memoriku. Drama ini meninggalkan sebuah luka besar menganga di hati yang mungkin takkan pernah tertutup. I love it but it hurts me so bad. Ya, seperti mantan terindah. Satu-satunya drama yang membuat bantalku basah kuyup air mata, sampai mungkin bantal itu bisa diperas dan airnya memenuhi sebuah ember. Jung Hwan telanjur memiliki tempat tersendiri di hatiku, aku menguncinya, aku memastikan itu akan permanen. Berharap dia tidak akan terluka lagi di sana. Oke, aku akan berbicara episode 1-18 saja, anggap dua episode terakhir tidak pernah ada. 

Drama ini membuktikan, tidak perlu penjahat untuk melahirkan konflik, karena tidak ada kisah yang lebih luar biasa daripada cinta orang tua, keluarga, dan teman-teman kita sendiri. Menghangatkan hati, seperti masakan ibu di rumah. Drama ini kutonton satu episode tiga kali, saat tayang live-streaming di Korea (sehari aku menghabiskan pulsa hingga Rp 50.000,- demi kuota streaming dan download), saat sudah ada file download-nya, dan sudah rilis subtitle. Ending yang sangat mengecewakan membuatku mengalami sindrom penarikan diri dari semua drama Korea dan masalah kepercayaan hingga tidak menonton drama Korea sepanjang tahun 2016. Seorang penggemar Drama Korea berhenti menonton drama Korea selama setahun, -is a thing.


Honorable Mentions:
  • Forest of Secret: Definisi sesungguhnya drama yang jenius dan sempurna. Tidak perlu dijelaskan lebih lanjut. 
  • Time Between Dog and Wolf: Aku ingat jantungku berdetak kencang dan lututku lemas saat menonton episode-episodenya. 
  • Misaeng: Berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Mengubah perspektif akan drama Korea dan ini tumbuh dalam diriku.
  • Coffee Prince: Banyak sekali drama jadul yang dulu kita sukai, dan kita temukan banyak cacatnya. Entah pengorbanan bodoh, sakit kritis, Cinderella klise dsb. Namun Coffee Prince tetap sempurna bersama berjalannya waktu.
  • The King 2 Hearts: Tidak pernah bosan dengan Lee Seung Gi dan ya, konflik politik yang menyenangkan dan romansa yang kuat.

Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment

Jangan jadi silent reader, giliranmu bercuap-cuap ria.

Related Posts Plugin by ScratchTheWeb