Puisi Kehidupan dan Kematian - Hanya 10
By: Tazkiyyatun Nafsiyah
Puisi ini Dimuat di Majalah Pondok Pesantren Husnul Khotimah
Huft.Huft.Huft.
Aku mulai menghitung nafas
Salah satu alveolus ini terisi
Ada tanya terbit di selipan rongganya
Duk.duk.duk
Aku mulai membilang lagi
Atrium terisi
Ventrikel susut
Ada heran yang terjadi di detik ke 5
Tiap pagi Tuhan tak akan alpa memberi oksigen
Namun kali ini, tinggal jatah akhirku
Di senja yang temaram
Tuhan tak pernah silap menyalakan kardia
Namun kali ini amat lemah kurasa degupnya
Beberapa ATP habis
Untuk menunggu jawabnya
Dan seluruh anggota selula menggelengkan kepala
Pertanda tidak di detik ke 6
Risaulah semua
Pecahlah dan mulai meremuklah aku di detik ke 7
Nukleus retikulum kromosom mitokondria
Sitoplasma karioteka peroksisom
Lisosom
Ribosom
Semua berdehem di detik ke 8
Menyindir roh yang tak juga mengerti
Mungkin sisa-sisa ATP cukup untuk membuatnya mafhum pada detik ke 9
Tapi jantung mulai menangis dan redup
Pembuluh darah kini sepi dan kosong
Dan detik ke 10
Alveolus mengeluarkan karbondioksida terakhirnya
Izroil pergi bersama roh, bersama sepotong pelajaran bisu
Aku tersudut, bersama sesal yang tersisa.
You Might Also Like:
- [Puisi] Rindu
- Puisi Berantai Islami Lucu
- [Pantun Puisi] Love is... is
- [Puisi Islam] Dalam Tahajudku
- [Puisi] Ketika Kehidupan Dipertanyakan
- [Puisi] Mencari Makna Kehidupan
- [Puisi] Anak Jalanan
- [Puisi] Oh Ikhwan
Pencarian:
- puisi kematian kahlil gibran
- puisi kematian sahabat
- puisi kematian cinta
- puisi kematianku
- puisi tentang kematian seseorang
- puisi renungan kematian
- puisi kematian untuk kekasih
- syair kematian islam
- puisi kehidupan dan kematian