Penasaran? Dengar lagunya di video di bawah
Ditulis
oleh: Maryam Qonita
Lagu dan musik adalah ungkapan jiwa
seseorang. Seringkali lagu yang kita nyanyikan mencerminkan keadaan kita pada
suatu waktu. Masih banyak di antara kita yang suka mendengarkan bahkan
menyenandungkan lagu-lagu tanpa meneliti syairnya sehingga tanpa sadar lagu
tersebut mengungkapkan kepahitan dunia, keputusasaan, cinta duniawi, dendam,
hingga akhirnya terang-terangan mengajak kita untuk bunuh diri. Seperti
diketahui, mayoritas tindakan bunuh
diri dihubungkan dengan mood disorder (Beck &
Sterr, dalam Nevid., dkk., 1997). Mood disorder sendiri bisa disebabkan
mendengarkan lagu-lagu melo.
Gloomy Sunday adalah sebuah lagu
yang ditulis oleh seorang pianis Hungaria, Lazzlo Javor tahun 1933. Liriknya
sendiri ditulis dengan nama Vege a Vilagnak (End of The World). Lagu tersebut
kemudian dijadikan irama musik oleh Rezsoe Seres. Tidak lama setelah
peluncurannya, lagu itu menjadi hits dan meledak di pasaran. Akan tetapi,
kejadian buruk yang tidak diperkirakan terjadi. Kekasih Lazzlo Javor mencabut
nyawanya tidak lama setelah peluncuran lagu tersebut yang sebelumnya menulis
surat berisi niat bunuh diri berbunyi, Gloomy Sunday.
Beberapa waktu kemudian, seorang
pegawai negeri Hongaria bunuh diri dengan menembak dirinya sendiri. Mayatnya
ditemukan dalam posisi menelungkup di atas kopian lirik lagu Glooomy Sunday.
Selanjutnya, seorang gadis berupaya meracuni dirinya. Ketika kepergok, lagu Gloomy
Sunday masih mengalun di dalam ruangan tersebut. Ada sebuah kisah lagi yang
terjadi di sebuah restoran di Budapest. Seorang pemuda menembak dirinya ketika
band musik di restoran itu baru saja memainkan lagu Gloomy Sunday.
Setelah dinyatakan lagu tersebut
memakan banyak korban dengan situasi yang semakin tidak terkendali, pemerintah
Hongaria melarang pemutaran lagu itu di tempat umum. Meskipun begitu, ketenaran
lagu itu sudah tidak terbendung hingga ke negara lain Tentunya, hal ini
menambah lebih banyak korban. Di Inggris, lagu ini dilarang diputar BBC karena
laporan kasus bunuh diri yang melonjak tajam.
Ternyata bukan hanya pendengar lagu tersebut yang
terdorong bunuh diri. Tahun 1968, Rezsoe Seres yang membuat aransemen musik
Gloomy Sunday pun mencoba bunuh diri dengan cara terjun dari sebuah bangunan.
Ia sempat dibawa ke rumah sakit, namun di sana ia mencekik dirinya sendiri
hingga tewas dengan kawat, sungguh tragis. Sebelumnya, ia memang mengaransemen
musik Gloomy Sunday ini untuk dipersembahkan pada kekasihnya yang meninggal
bunuh diri. Kalau dihitung, secara keseluruhan terjadi 200 upaya bunuh diri di
seluruh dunia yang berkaitan dengan Gloomy Sunday.
Teori Emosi dalam Musik
Menurut
Alf Gabrielsson (1992), seorang ahli di bidang psikologi musik, untuk memahami
ekspresi emosi dalam musik, kita perlu membedakan antara proses “emotion
perception” dan “emotion induction”. Maksudnya, seorang pendengar musik dapat
saja menangkap ekspresi emosi dari sebuah musik tanpa perlu mengalami emosi itu
sendiri. Proses yang dimaksud dengan emotion perception atau persepsi emosi
yang terkandung dalam musik. Itu artinya, ada nilai “objektif” dari fungsi
emosional musik yang membuat kita sebagai pendengar dapat mengenali musik yang
bernuansa sedih, gembira, dsb. Hal ini berdampak pada mood pendengar bahkan
lagu-lagu sedih bisa menyebabkan mood disorder hingga depresi.
Seperti diketahui, bunuh diri sering kali diasosiasikan dengan
gangguan mood. Paling kurang, 15 % individu dengan depresi, sukses melakukan
bunuh diri (Mental Helath. Net). Lebih dari 90 % orang-orang yang bunuh diri,
menderita atau mengalami gangguan psikologis. (Black & Winokur., Brent
& Kolko., Conwel., Dkk., Garland & Zigler., Orbach., dalam Nevid.,
dkk., 1997).
Lebih
jauh lagi, saat mendengar sebuah musik, kita dapat mengalami emosi tertentu.
Inilah proses emotion induction, dimana musik membawa kita hanyut dalam emosi
tertentu. Seseornag, karenanya dapat dengan bebas memberikan respon emosi
terhadap musik yang didengarnya. Secara gamang, emotion perception dimaksudkan
sebagai kerja intelektual (sebatas proses persepsi kognitif) sementara, emotion
induction melibatkan respon emosional (apa yang dirasakan saat mendengar musik
tertentu).
Lirik Lagu Gloomy Sunday dan Artinya
Gloomy Sunday
Sunday is gloomy
the hours are slumberless
dearest the shadows
I live with are numberless
Little white flowers
will never awaken you,
not where the dark coach
of sorrow has taken you
Angels have no thought
of ever returning you
would they be angry
if I thought of joining you?
Gloomy Sunday
Gloomy Sunday
with shadows I spend it all
my heart and I
have decided to end it all
Soon there'll be prayers
and candles are lit, I know
let them not weep
let them know, that I'm glad to go
Death is a dream
for in death I'm caressing you
with the last breath of my soul
I'll be blessing you
Gloomy Sunday
Dreaming, I was only dreaming
I wake and I find you asleep
on deep in my heart, dear
Darling, I hope
that my dream hasn't haunted you
my heart is telling you
how much I wanted you
Gloomy Sunday
It's absolutely gloomy sunday
the hours are slumberless
dearest the shadows
I live with are numberless
Little white flowers
will never awaken you,
not where the dark coach
of sorrow has taken you
Angels have no thought
of ever returning you
would they be angry
if I thought of joining you?
Gloomy Sunday
Gloomy Sunday
with shadows I spend it all
my heart and I
have decided to end it all
Soon there'll be prayers
and candles are lit, I know
let them not weep
let them know, that I'm glad to go
Death is a dream
for in death I'm caressing you
with the last breath of my soul
I'll be blessing you
Gloomy Sunday
Dreaming, I was only dreaming
I wake and I find you asleep
on deep in my heart, dear
Darling, I hope
that my dream hasn't haunted you
my heart is telling you
how much I wanted you
Gloomy Sunday
It's absolutely gloomy sunday
Terjemahan Lagu Gloomy Sunday
Minggu yang suram
Tanpa jam tidur yang nyenyak
Tersayang,bayanganku
Tanpa jam tidur yang nyenyak
Tersayang,bayanganku
hanya tinggal dengan
jumlahnya
Bunga putih kecil
Tidak akan pernah membangunkan kamu
Tidak dimana pelatih hitam
Kesedihan telah bersama kamu
Malaikat tidak pernah
berpikir
untuk kembalikan kamu
Apa mereka akan marah,
Apa mereka akan marah,
jika aku memikirkan
bergabung dengan kamu?
Minggu yang suram
Minggu yang suram,dengan bayang-bayang
Aku menghabiskan itu semua
Hatiku dan aku
Telah memutuskan untuk mengakhiri semuanya
Minggu yang suram
Minggu yang suram,dengan bayang-bayang
Aku menghabiskan itu semua
Hatiku dan aku
Telah memutuskan untuk mengakhiri semuanya
Segera akan ada lilin
Dan doa yang menyedihkan aku tahu
Biarkan mereka tidak menangis
Biarkan mereka tahu bahwa aku senang pergi
Kematian adalah mimpi
Kematian,aku membelaimu
Dengan jiwa terakhir dari jiwaku
Aku akan memberkatimu
Minggu yang suram
Bermimpi,aku hanya bermimpi
Aku bangun,dan aku menemukanmu sedang tertidur
Didalam hatiku,disini
Sayang,aku berharap bahwa mimpiku
Pernah menghantuimu
Hatiku untuk kamu
Betapa kuinginkan kamu
Minggu yang suram
Dampak Psikologi & Fisiologi dari lirik Gloomy Sunday
Dampak Fisiologi
Pada suatu saat, Dr. Masaru Emoto berkeliling dunia
melakukan percobaan dengan air di Swiss, Berlin, Perancis, Palestina, hingga ke
Makkah. Tahun 2005 lalu dia diundang ke PBB di New York untuk mempresentasikan
temuannya bahwa air bisa “mendengar” kata-kata, “membaca” tulisan, dan bisa
“mengerti” pesan. Dalam bukunya, “The Hidden Messege in Water”, Dr. Masaru
Emoto menguraikan bahwa air bersifat bisa merekam pesan seperti pita magnetik
atau compact disk.
Semakin
kuat konsentrasi pemberi pesan, semakin dalam pesan tercetak di air. Air bisa
mentransfer pesan tadi melalui molekul air yang lain. Dr. Masaru Emoto pun
telah melakukan eksperimen menarik dengan mengekspos air terhadap musik.
Hasilnya ternyata benar-benar menunjukkan sebuah perubahan dramatis dan jelas.
Air yang diperdengarkan lirik lagu dengan kata-kata negatif menunjukkan
perubahan kristal airnya sungguh-sungguh hancur. Sebuah foto yang membuat orang
gemetar.
Sementara
itu, tubuh manusia memang 75% adalah air, otak 74,5%, darah 82%, dan tulang
yang keras pun mengandung 22% air. Apabila kata-kata yang diafirmasi dan
didengarkan pada tubuh yang sebagian jam besarnya adalah air ini adalah lirik
lagu Gloomy Sunday seperti: “Minggu yang suram” atau “Kematian adalah mimpi”
dengan lirik-lirik sedih yang kuat, maka tidak heran kalau vibrasi pesan-pesan
galau itu merambat kepada seluruh molekul air dalam tubuh manusia dan menyatu
bersama darah, daging, otak, dan tulang.
Dampak Psikologi
Minggu yang suram
Tanpa jam tidur yang nyenyak
Tersayang,bayanganku
Tanpa jam tidur yang nyenyak
Tersayang,bayanganku
hanya tinggal dengan
jumlahnya
Lagu
ini diawali dengan sebuah bentukan kata yang negatif “suram” dimana kalimat awal merupakan kesan pertama yang ditangkap
oleh pembaca. Dalam psikologi abnormal, dikenal istilah kurva normal berbentuk
lonceng yang dipelajari di Psikodiagnostik. Perspektif ini menggunakan
pengukuran statistik dimana semua variabel yang diukur didistribusikan dalam
suatu kurva normal. Rata-rata orang berada di tengah, namun titik ekstrim
terletak di awal dan di akhir dimana kesan ini akan membekas begitu kuat.
Seperti itu pula saat kita belajar, materi yang begitu menempel di otak adalah
materi paling pertama dipelajari dan materi paling terakhir di pelajari. Maka
dari itu, pada pertama kali mendengar lagu ini sudah memberikan kesan yang
suram.
“Tanpa jam tidur yang
nyenyak” kalimat ini juga masih dalam titik
ekstrim meskipun sedikit bergeser. Menggambarkan tidak ada yang bisa dilakukan
seseorang saat itu kecuali berusaha tertidur di hari minggu yang notabene tanpa
aktivitas. Sementara bayang-bayang kian menghantuinya seperti dalam kalimat
selanjutnya, “tersayang, bayanganku
hanya tinggal dengan jumlahnya”
Lirik ini juga dari awal menunjukkan sebuah perasaan terasing.
Padahal Durkheim (dalam Meyer & Salmon, 1998) menyebutkan jika perasaan
terasing atau teralienisasi (seperti halnya stockbrokers pada depresi tingkat
tinggi), depresi, dan banyak lagi adalah hal-hal yang menyebabkan seseorang
melakukan tindakan bunuh diri atau usaha bunuh diri.
Bunga putih kecil
Tidak akan pernah membangunkan kamu
Tidak dimana pelatih hitam
Kesedihan telah bersama kamu
Tidak akan pernah membangunkan kamu
Tidak dimana pelatih hitam
Kesedihan telah bersama kamu
“Bunga putih kecil”
lirik ini menekankan kata putih dimana putih sendiri dalam perspektif Psikologi
sering diasosiakan sebagai ungkapan yang dingin, monoton, dan kaku. Tanpa sadar
telah menanamkan ke dalam alam bawah sadar bahwa kehidupan si penyanjung syair
ini memiliki kehidupan yang monoton atau membosankan dan lemah seperti bunga
yang kecil dan cepat layu .
“Tidak akan
membangunkan kamu” lirik ini masih bersifat abstrak,
namun jika digabungkan dengan lirik sebelumnya seakan-akan menunjukkan bahwa
dalam kehidupan monoton tersebut si penyanjung masih merindukan sosok
kekasihnya yang telah meninggal. “Kamu” disini adalah sang kekasih yang tidak
akan bangun selama-lamanya. Meskipun sang penyanjung syair sangat merindukan
untuk bertemu dengannya dalam hidup yang terasa sangat kaku. Kemungkinan, faktor risiko bunuh diri yang terbesar salah
satunya adalah penolakan dari seseorang yang dicintai (Blumenthal., Brent.,
dkk., Trautment., dkk., Joiner & Ruud, dalam Nevid., dkk., 1997).
“Tidak dimana pelatih hitam”, pelatih
hitam disini menggambarkan malaikat maut dimana malaikat maut pun tidak dapat
membangunkan kembali sang kekasih yang telah meninggal. Lirik selanjutnya “Kesedihan telah bersama kamu”
menggambarkan dalam kematian sang kekasih membawa kesedihan yang teramat dalam
dan penyesalan.
Malaikat
tidak pernah berpikir
untuk
kembalikan kamu
Apa
mereka akan marah,
jika aku memikirkan bergabung dengan
kamu?
Minggu yang suram
“Malaikat tidak pernah berpikir untuk
kembalikan kamu” Hal ini menunjukkan rasa marah pada malaikat karena tidak
mengembalikan sang kekasih. Hal ini juga secara tidak langsung menanamkan bahwa
manusia pun memiliki pengetahuan terhadap alam gaib sehingga tidak heran jika
secara alam bawah sadar, sang pendengar merasa tidak takut untuk memilih bunuh
diri.
“Apa mereka akan marah, jika aku memikirkan
bergabung dengan kamu?” masih menunjukkan rasa marah. Namun, secara alam
bawah sadar kalimat ini malah memberi pesan bahwa si penyanjung syair penasaran
apa yang akan terjadi jika dia bunuh diri. Dan hal in malah memberi pesan
tantangan untuk sang pendengar, “Kau tidak akan tahu sampai kau melakukannya!
Beranikah kau melakukannya (baca: bunuh diri)?
Aliran-aliran psikodinamik terbaru yang muncul,
masih terfokus pada kemarahan sebagai inti permasalahan atau penyebab terjadinya
tindakan bunuh diri atau usaha bunuh diri (Maltsberger, dalam Hoeksema, 2001).
“Minggu yang suram” lirik ini adalah
afirmasi yang ditekankan pada paragraf akhir. Sehingga afirmasi yang dilakukan
dengan bentukan kata negatif ini menjadikan kesan yang begitu kuat dan semakin
terekam dalam otak.
Minggu yang
suram,dengan bayang-bayang
Aku menghabiskan itu semua
Hatiku dan aku
Telah memutuskan untuk mengakhiri semuanya
Aku menghabiskan itu semua
Hatiku dan aku
Telah memutuskan untuk mengakhiri semuanya
“Minggu yang suram, dengan bayang-bayang” Afirmasi
kembali dilakukan. Penulis syair ini, seorang pianis Hungaria, Lazzlo
Javor begitu jenius dalam membuat syair. Dia menempatkan kalimat negatif setiap
akhir dan awal bait lagu. Dimana seperti telah dijelaskn sebelumnya, dalam
Psikologi Abnormal, titik ekstrem yang begitu membekas ditempatkan di awal dan
akhir.
“Aku menghabiskan itu semua” Dalam
psikologi Gestalt, dikenal seseorang cenderung untuk melihat segala sesuatu
menjadi keseluruhan. Si penyair lagu ini memiliki sebuah persepsi kalau memang
ia telah melewati masa-masa yang suram, monoton dan penuh bayang-bayang hingga
akhirnya ia maka ia ingin segera menghabiskannya. Namun kehidupan itu telah
membuatnya putus asa, bahwa tidak ada yang bisa menyelesaikannya kecuali dia
memutuskan untuk bunuh diri. Seperti dalam baris selanjutnya, “Hatiku dan aku
telah memutuskan untuk mengakhiri semuanya”
Segera akan ada lilin
Dan doa yang menyedihkan aku tahu
Biarkan mereka tidak menangis
Biarkan mereka tahu bahwa aku senang pergi
Dan doa yang menyedihkan aku tahu
Biarkan mereka tidak menangis
Biarkan mereka tahu bahwa aku senang pergi
Energi
itu mengikuti imajinasi (Albert Einstein, Relativity, The Special and the
General Theory, 1916). Seperti itu pula yang dilakukan oleh sang penulis, dia
memiliki energi atau kekuatan untuk mati dengan mengimajinasikan dalam bait di
atas. Seperti kata “Lilin” yang
melambangkan kematian bagi orang katholik, atau kata “doa” yang melambangkan kepasrahan kepada Tuhan namun kesedihan
tiada berlalu.
“Biarkan mereka tidak menangis, biarkan
mereka tahu bahwa aku senang pergi.” Tanpa sadar kalimat ini menekankan,
dalam kehidupan yang ditinggalkannya nanti, kehidupan sosial akan lebih baik.
Dimana orang-orang justru mengharapkan sang penyair untuk segera meninggal.
Kematian adalah mimpi
Kematian,aku membelaimu
Dengan jiwa terakhir dari jiwaku
Aku akan memberkatimu
Minggu yang suram
Kematian,aku membelaimu
Dengan jiwa terakhir dari jiwaku
Aku akan memberkatimu
Minggu yang suram
Dalam
situasi yang menyesakkan, harapan adalah sebuah kekuatan (G.K. Cherstone, dalam
Reflections of Life, 2012). Seperti itu pula, harapan sang penyair untuk mati
dimana di bait ini dia sudah membayangkan bagaimana kematiannya yang menjadi
harapan. Dia mengharapkan dari kematiannya, maka jiwanya dan jiwa kekasihnya
bisa saling bertemu. Dengan kematian, satu-satunya cara agar sang penyair bisa
membelai sang kekasih. Sekali lagi, paragraf ini ditutup dengan kalimat
afirmasi negatif, “Minggu yang suram”
Bermimpi,aku hanya bermimpi
Aku bangun,dan aku menemukanmu sedang tertidur
Didalam hatiku,disini
Para
ilmuwan psikologi meneliti mimpi dan mengatakan dalam tidur nyenyak, yaitu pada
gelombang delta, seseorang tidak akan mengalami mimpi. Mimpi justru ada akibat
banyaknya pikiran yang dibawa sebelum tidur sementara tidak mampu untuk tidur
nyenyak. J. Allan Hobson mengatakan 95% mimpi dilupakan karena pemrosesan
informasi tidak aktif pada tahap REM. Namun sang penyair begitu mengingat
mimpinya, itu artinya sang kekasih yang digambarkan dalam nyanyiannya begitu
berharga dan terekam dalam memorinya.
Calvin
(1990) bahwa dalam mimpi, emosi ikut terlibat dan kebanyakan yang terbawa
adalah emosi-emosi negatif atau perwujudan dalam kehidupan si pemimpi
sehari-hari.
Sayang,aku berharap bahwa
mimpiku
Pernah menghantuimu
Hatiku untuk kamu
Betapa kuinginkan kamu
Minggu yang suram
Pernah menghantuimu
Hatiku untuk kamu
Betapa kuinginkan kamu
Minggu yang suram
Shneidman (dalam Halgin & Whitbourne, 2003) menyatakan bahwa
individu yang mencoba bunuh diri adalah individu yang mencoba untuk mengkomunikasikan
rasa frustrasinya kepada seseorang yang dianggap penting oleh individu
tersebut. Seperti itu pula pesan
kekuatan yang disampaikan pada sang kekasih. Lagu
ini ditutup dengan kekuatan sebuah harapan, kekuatan cinta, kekuatan keinginan
untuk bertemu, dan ditutup lagi dengan afirmasi negatif, “Minggu yang suram”
Dampak Psikologi dan Fisiologi dari Aransemen Musik “Gloomy Sunday”
Dampak Psikologi
Tanpa
sedikit meremehkan lagu ini, karena saat penulis mendengarkan lagu Gloomy
Sunday, lagu ini adalah lagu dengan aransemen musik yang sangat melo diiringi
suara biola yang sangat menyakitkan telinga. Penulis memiliki rasa penasaran
mengapa lagu ini bisa menjadi sangat fenomenal dan banyak yang mengaguminya
bahkan membuat orang galau berat dan ingin bunuh diri.
Jika
dipikirkan sepintas, lagu ini sangat sederhana karena hanya diiringi dengan
gesekan biola sepanjang lagu. Jadi, selain liriknya yang maknanya menyentuh,
suara si penyanyi wanita yang pelan namun terasa hatinya menjerit, sebenarnya
ada rahasia apa lagi yang menjadi kekuatan dari lagu Gloomy Sunday untuk
membuat ratusan pendengarnya memilih mati bunuh diri?
Joh
Sloboda (1992) melakukan eksperimen sederhana. Ia seorang psikolog asal Inggris
yang merupakan pecinta musik.Sebuah pola teridentifikasi oleh Sloboda, dan pada
prinsipnya nada yang membangun ketegangan seperti Gloomy Sunday membuat
seseorang tanpa sadar meneteskan air mata.
Martin
Guhn mengatakan “Melodi yang menimbulkan ketidakselaran menimbulkan ketegangan”
Begitu pula yang dirasakan oleh penulis saat mendengar lagu ini, saat harmoni
terinterupsi pertama kali, terdengar seperti suara jeritan perempuan diikuti
nada yang melambat, namun sesungguhnya ia sedang menyanyi. Batin pendengar
terasa seolah didekap rasa dingin dan suasana mendadak terasa suram. Gesekan
biola yang susul menyusul membuat telinga terasa sakit dan tegang silih
berganti, namun menciptakan kemelut perasaan yang kuat, memicu reaksi yang
tidak biasa, dan saat itulah air mata menetes.
Untuk
memperkuat suasana, si penyanyi yang notabene berganti orang 52 kali ini, memainkan
suara ketika nada panjang dimainkan pada chorus diikuti dengan munculnya
harmoni suram. Pada tiap bait terkadang dinaikkan nada hingga satu oktaf, harmoni digeser, dibingkai dengan penguatan
volume suara pada “Dengan jiwa terakhir
dari jiwaku Aku akan memberkatimu” lalu ditutup dengan lirik dramatis “Minggu yang suram”
Dampak Fisiologi
Penelitian oleh Robert Zattory dari
McGill University menyebutkan bahwa musik yang menguncang emosi membuat tubuh
melepaskan dopamine dari otak tengah. Hormon yang sama juga dilepaskan ketika
manusia mengkonsumsi makanan, melakukan aktivitas seksual, atau mengkonsumsi narkoba.
Zattory mengatakan pada kesimpulannya, semakin provokatif sebuah lagu, semakin
sering pendengar mengulangnya. Semakin sering pendengar mengulangnya, semakin
kuat pesan yang diterima hingga menguatkan pendengar untuk melaksanakan
pesan-pesan dari musik atau lagu tersebut.
Sementara hormon dopamin diproduksi
cukup besar, secara ilmiah, mendengarkan lagu-lagu galau menyebabkan hormon
seratonin dalam otak berkurang. Hal itulah yang menyebabkan dri menjadi lebih
sedih, mudah depresi, tidak semangat, lesu, dan gampang letih. Fakta-fakta yang ada menunjukkan jika rendahnya tingkat serotonin
pada otak manusia, berpengaruh terhadap kecenderungan seseorang untuk melakukan
bunuh diri dan percobaan bunuh diri (Stanley., dkk, dalam, Nevid., dkk., 1997).
Banyak
penelitian menemukan adanya keterkaitan antara bunuh diri dengan rendahnya
tingkat serotonin (Mann & Arango, dalam Hoeksema, 2001). Bunuh diri, sangat
berhubungan dengan gejala-gejala depresi, dan fakta-fakta yang ada menyebutkan
jika depresi dengan penurunan kadar serotonin dihubungkan individu (Purselle
& Nemeroff, 2002). Individu yang pernah mencoba bunuh diri (suicide
attemptter) dengan tingkat serotonin yang rendah, sepuluh kali lebih besar
peluangnya untuk mengulang perbuatannya (bunuh diri) dibandingkan dengan
individu dengan tingkat serotonin yang tinggi (Roy, dalam Hoeksema 2001).
Rendahnya serotonin akan menimbulkan impulsifitas, ketidakstabilan, dan
kecenderungan bertindak secara berlebihan dalam situasi tertentu (Spoont, dalam
Nevid., dkk., 1997). Sangat memungkinkan bila rendahnya jumlah serotonin
memberikan kontribusi kepada seseorang untuk berprilaku impulsif, salah satunya
perilaku bunuh diri.
Daftar Pustaka
·
Keliat, B.A. 1993. Seri keperawatan: tingkah laku bunuh diri.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
·
LAB/UPF Ilmu
Kedokteran Jiwa. 1994. Pedoman Diagnosis Dan Terapi.
Surabaya: Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga dan RSUD.Dr. Soetomo.
·
Supratinya,A.
1995. Mengenal Perilaku Abnormal.Yogyakarta:
Kanisius.
Sumber Internet
Susanto, Cornelius Eko. Angka Bunuh Diri Meningkat. http://www.mediaindonesia.com/read/2011/01/01/195735/71/14/Angka-Bunuh-Diri-Meningkat (Diakses pada 19 Januari 2012 )
Utama, Arya. Bunuh Diri Menurut Pandangan Psikologi. http://ilmupsikologi.wordpress.com/2010/03/30/bunuh-diri-menurut-pandangan-psikologi/ (Diakses pada 18 Januari 2012 )
kereen , nambah ilmu , di blog2 lain hnya mngutarakan misteri lagu nya , tanpa ada analisa yg jelas , dan kbnyakan hsil copas -,- , di sini saya di bawa hanyut sama analisa2 yg rapih ,makasih ilmunya min keren
ReplyDelete