Selain bicara tentang “cinta”, ada
lagi ilmu psikologi sosial yang saya anggap paling menarik untuk dibahas, yakni
4 ruangan self (diri) yang disebut
sebagai Johari Window. Ini penting,
soalnya salah satu awal titik kesuksesan adalah dengan mengenal diri kita
sendiri. So, here we go!!
Self
atau diri terbagi atas empat bagian dalam Johari Window:
- Open self: yakni informasi tentang diri kita yang diketahui oleh publik, yakni diketahui oleh diri kita sendiri dan orang lain. Open Self disebut juga sebagai arena.
- Blind self: yakni informasi tentang diri kita yang diri kita tidak ketahui namun orang lain tahu. Misalnya kita tidak sadar bahwa diri kita ini sensitive dan mudah tersinggung, namun orang lain hanya membicarakan kita di belakang dan menjauhi kita tanpa memberi tahu alasannya.
- Hidden self: yakni informasi tentang diri kita yang kita ketahui namun tidak diketahui orang lain. Ini seperti fakta-fakta tentang diri kita yang kita sembunyikan dari orang lain.
- Unknown self: yakni informasi tentang diri kita yang tidak diketahui oleh siapapun, diri kita maupun orang lain. Unknown self merupakan bagian dari alam bawah sadar yang sering kali muncul ketika kita jatuh tertidur, entah dalam mimpi atau dibawah pengaruh hypnosis.
Lalu pertanyaan selanjutnya, self
yang ideal dan sehat itu yang seperti apa?
Jawabannya tidak lain dan tidak
bukan adalah: kita terus berusaha untuk memperbesar bagian arena atau open
self kita. Dengan memberi tahu orang lain tentang diri kita sendiri dan
juga meminta pendapat orang lain akan diri kita sendiri. Selama kita nyaman,
bukalah open self sebesar-besarnya. Dengan
begitu, kehidupan mungkin terasa lebih ringan ketika kita berusaha jujur dan
orang lain juga terbuka.
Dan karena saya adalah orang
yang berusaha memperbesar arena, meskipun saya orang yang introvert dan lebih
suka menyendiri sejak kecil. Arena/open
self tersebut saya perbesar pertama dengan mengatakan pada orang lain diri
saya apa adanya, mencoba membuka hidden self, salah satu hidden self
saya antara lain:
I may seem strong, optimistic, study-holic, opportunist, and ambitious. But just you know that being optimistic isn’t always being happy. It’s taking what the world throws at you and saying “I’m not going to let this get me down.” And honestly, sometimes it can feel as if I was fooling myself.
Oke, pernyataan ini saya tulis
dalam bahasa inggris karena terkadang saya lebih mudah mengutarakannya dalam
bahasa inggris. Kau bisa melakukannya juga namun dengan bahasa Indonesia. Dan
kita bisa memulainya dengan orang-orang terdekat kita, di lingkungan dimana
kita biasa bersosialisasi.
Mohon dibedakan bukan untuk diumbar di status facebook, karena timbal balik yang diperoleh juga mungkin tidak efektif.
Mohon dibedakan bukan untuk diumbar di status facebook, karena timbal balik yang diperoleh juga mungkin tidak efektif.
Lalu selanjutnya, saya meminta
teman saya untuk menuliskan tanggapannya tentang diri saya yang saya tidak
ketahui. Kali ini untuk mencoba membuka blind self. Lalu teman saya berkata
bahwa ada beberapa gossip aneh tentang diri saya di jurusan selama ini, dan dia
terus merahasiakannya demi kebaikan saya. Lalu dia menuliskan dua buah kata di
handphonenya:
“Maryam freak”
Oke, mungkin saya selama ini tidak
menyadarinya. Tapi itu memang benar, menjadi show off dalam hal positif selalu
terlihat freak, dan memang freak sih. Buat orang lain pun, bentuk dari blind self ini memang bisa jadi berupa pil pahit yang harus diterima kalau itu benar adanya.
Ini hanya satu contoh yang mendekati dari hidden
self dan blind self ketika
berusaha diungkap untuk memperbesar open
self. Lalu selanjutnya bagaimana dengan unknown
self??? Sebuah misteri yang tidak bisa diungkap kecuali ketika kita dalam
keadaan tidak sadar. Salah satu caranya adalah dengan dihipnosis atau dengan
mencatat mimpi-mimpi yang kita alami segera setelah kita terbangun dari tidur.
Dalam kasus saya, saya punya satu
folder berjudul “Mimpi-Mimpi Tidur” dimana isinya adalah kumpulan word document
yang isinya mimpi-mimpi saya dan diurutkan berdasarkan tanggal. Oke, saya tahu
saya emang freak. Hahaha. Tapi beginilah ketika Sigmund Freud mengeksplorasi
dirinya juga, ketika berusaha membuka alam bawah sadar dia.
Kau tahu, bisa jadi terdapat
emosi-emosi negative yang tersimpan di masa lalu yang belum kita maafkan, dan
akhirnya muncul dalam bentuk mimpi sebagai permasalahan yang belum
terselesaikan. Maka dari itu, selesaikanlah dan maafkanlah emosi itu dari
sekarang sebelum menumpuk dan mengarah pada stress, depresi atau bahkan psikopatologi.
Sebagai salah satu bentuk dari
mimpi saya tanggal 22 Desember yang merupakan H-1 sebelum saya hosting sebuah
event internasional, dengan
menghabiskan uang tabungan sendiri dan penghasilan bulanan. Waktu itu indomie goreng
kriting adalah makanan paling mewah yang saya makan seharga 3600 rupiah per
bungkus, dan jerawatan pun bermunculan karena saya stress dan makanin telor
mulu selama berminggu-minggu. Setelah makan mie goreng kriting, saya pun
tertidur siang:
Di dalam tidurku, aku bertemu aktor Korea Joo Won di fan-meeting di Korea. Aku terpilih sebagai fans yang beruntung maju ke depan untuk dinyanyikan lagu olehnya. Dia akhirnya menghiburku dengan menyanyikan satu lagu “My Love” ost dari Baker King Kim Tak Goo. Aku mencoba bicara padanya dengan bahasa Inggris, namun dia bilang “Tidak apa-apa, saya belajar bahasa Indonesia” Fans lain teriak-teriak, karena aku adalah fans yang beruntung dipanggil ke depan.
Pulang dari konser, badan aku capek semua dan tidur di atas kasur bersama ummiku dengan memeluknya sambil tersenyum. The end.
Well, mimpi ini adalah bentuk mimpi
yang tidak terealisasi dari harapan saya yang terpendam ketika menghadiri
fan-meeting Joo Won di Lotte Mart, Jakarta. Waktu itu saya memotretnya dengan
kamera HP saya sendiri dan melihatnya langsung dengan mata kepala saya. Namun
fans yang maju ke depan bukan saya… krik krik krik… jadi emosi ini muncul dalam
mimpi sebagai emosi negatif yang belum selesai dan belum diikhlaskan. LOL.
Masih banyak unknown-self yang saya sendiri masih tidak ketahui. Atau beberapa unknown-self yang saya ketahui, tapi malah masuk dalam hidden-self karena saya tidak nyaman jika harus memberi tahukannya pada orang lain. Tidak apa-apa, selama kita masih nyaman untuk membagikannya dengan orang lain.
So, this is mine...
Sekarang, buatlah johari window
punyamu sendiri. Buat di atas kertas empat kotak, dan isi masing-masing kotak
tersebut dengan berbagi dan meminta masukan pada teman-teman di sekitarmu.
Ditunggu johari window kalian yaa…. :D So, this is mine...
Sekian dan semoga bermanfaat.
Thanks for sharing.. Jd dapat ilmu psikologi nih :)
ReplyDeleteKeknya asyik dibuat untuk game di grup mentoring :)
thank you, izin share buat materi kelas saya ya
ReplyDelete