1. Fokus
Kamu mungkin tergoda untuk menulis berbagai hal tentang dirimu. Akan tetapi, personal statement bukanlah otobiografi maupun pengulangan resume versi paragraph. Pilih satu key point yang menjadi kekuatanmu, pilih satu situasi yang menggambarkan kekuatan tersebut, dan gunakan anekdot yang relevan.
2. Naratif
Personal statement yang baik memiliki tujuan yang jelas dan mudah menarik perhatian pembaca. Kalian dapat menggunakan coming-of-age story untuk ini. Akan tetapi, pelamar perlu berhati-hati dalam mengubah personal statement mereka menjadi proyek menulis kreatif yang berisiko. Narasi pribadi yang disampaikan perlu kembali pada tujuan penulisan personal statement itu sendiri.
3. Pemahaman yang luas
Personal statement yang kuat dapat memahami gambaran besar dari profesi yang ingin digeluti, makna sesungguhnya, dan dampak yang akan diberikan kepada masyarakat.
4. Kerentanan dan ketulusan
Dalam mendefinisikan pengalaman, tidak selamanya harus berupa prestasi dan pencapaian. In fact, seorang Harvard MBA Admission officer mengatakan bahwa beberapa esai terkuat seringkali fokus pada kegagalan. Refleksi terhadap apa yang menjadi kekuranganmu dan gali lebih dalam apa pelajaran yang diperoleh.
5. Kesadaran diri
Pelamar perlu memikirkan esai mereka dari sudut pandang panitia penerimaan. Apa yang kamu inginkan dan tidak inginkan baca jika berada di posisi mereka? Panitia penerimaan membaca ribuan esai. Dengan menyadari bagaimana setiap kata dan cerita dipersepsikan oleh seseorang yang memiliki pengalaman berbeda, dapat menjadi sesuatu yang berharga bagi pelajar.
6. Individualisasi
Salah satu kunci dari menulis personal statement adalah dari namanya itu sendiri. Personal. Esai itu harus unik mengenai sang penulis.
7. Polish
Pelamar perlu meluangkan waktu untuk memastikan bahwa personal statement yang mereka tulis bebas dari kesalahan grammar atau typo. Personal statement adalah cerminan dari kualitas pekerjaan atau karya mereka nantinya sebagai mahasiswa.
#30DWCJilid33
#Day20