Mengenai Keutamaan
Sholat Dhuha dan Manfaat Sholat Dhuha, saya merangkum beberapa hadits tentang
sholat dhuha yang dapat dirangkum sebagai berikut. Bisa jadi makna dari
hadits-hadits tersebut jauh lebih luas lagi, namun sebagai seorang Muslim kita
mengetahui bahwa memang manfaat dan keutamaan sholat dhuha ini banyak sekali.
Memenuhi
sedekah di setiap sendi-sendi tubuh.
Diriwayatkan dari
Buraidah a bahwa ia berkata: Aku telah mendengar Rasulullah bersabda, “Pada
diri manusia terdapat tiga ratus enam puluh tiga ruas. Ia memiliki kewajiban
bersedekah atas setiap ruas tersebut.” Para sahabat bertanya, “Siapakah yang
mampu melakukan hal itu, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Ludah di dalam
masjid yang ia timbun (dibersihkan) atau sesuatu (penghalang) yang ia
singkirkan dari jalanan (bisa mewakili kewajiban sedekah). Jika engkau belum
mampu, dua rakaat shalat Dhuha sudah memadai untuk mewakili kewajibanmu
bersedekah”. (HR. Ahmad, 5: 354. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa
hadits ini shahih ligoirohi).
Dari Abu Dzar
al-Ghifari ra, ia berkata bahwa Nabi Muhammad saw bersabda: “Di setiap sendiri
seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah
sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil
(ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh
kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan
dua rakaat Dhuha diberi pahala,” (HR Muslim).
Sholatnya
orang yang bertaubat.
Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam telah bersabda. “Shalat awaabiin (orang-orang yang kembali
kepada Allah) adalah ketika anak-anak unta sudah merasa kepanasan” Diriwayatkan
oleh Muslim.
Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam telah bersabda “Tidaklah
menjaga shalat sunnah Dhuha melainkan awwab (orang yang kembali taat). Inilah
shalat awwabin.” (HR. Ibnu Khuzaimah, dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam
Shahih At Targhib wa At Tarhib 1: 164).
Digolongkan
sebagai orang yang taat.
“Barangsiapa yang
shalat Dhuha dua rakaat, maka dia tidak ditulis sebagai orang yang lalai.
Barangsiapa yang mengerjakannya sebanyak empat rakaat, maka dia ditulis sebagai
orang yang ahli ibadah. Barangsiapa yang mengerjakannya enam rakaat, maka dia
diselamatkan di hari itu. Barangsiapa mengerjakannya delapan rakaat, maka Allah
tulis dia sebagai orang yang taat. Dan barangsiapa yang mengerjakannya dua
belas rakaat, maka Allah akan membangun sebuah rumah di surga untuknya.” (HR.
At-Thabrani).
Dicatat sebagai seorang ahli ibadah dan tidak dicatat sebagai seorang yang
lalai.
“Barangsiapa yang
shalat Dhuha dua rakaat, maka dia tidak ditulis sebagai orang yang lalai.
Barangsiapa yang mengerjakannya sebanyak empat rakaat, maka dia ditulis sebagai
orang yang ahli ibadah. Barangsiapa yang mengerjakannya enam rakaat, maka dia
diselamatkan di hari itu. Barangsiapa mengerjakannya delapan rakaat, maka Allah
tulis dia sebagai orang yang taat. Dan barangsiapa yang mengerjakannya dua
belas rakaat, maka Allah akan membangun sebuah rumah di surga untuknya.” (HR.
At-Thabrani).
Wasiat
khusus Rasulullah Sallahu ‘alaihi wassalam.
“Diriwayatkan dari Abu
Hurairah bahwa ia berkata, ‘Kekasihku (Rasulullah) memberikan pesan (wasiat)
kepadaku dengan tiga hal yang tidak pernah aku tinggalkan hingga aku meninggal
nanti. Yaitu puasa tiga hari setiap bulan, shalat Dhuha, dan tidur dalam
keadaan sudah mengerjakan shalat witir’.” (HR. Bukhari).
Dalam
kondisi tertentu, imbalannya setara dengan haji dan umrah.
Dari Abu Umamah ra
bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa yang
keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat wajib,
maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan haji. Barang siapa yang keluar
untuk melaksanakan shalat Dhuha, maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan
`umrah…” (Shahih al-Targhib: 673).
Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa mengerjakan shalat Shubuh berjama’ah
di masjid, lalu dia tetap berada di dalamnya sehingga dia mengerjakan shalat
Dhuha, maka pahalanya seperti orang yang menunaikan ibadah haji atau orang yang
mengerjakan umrah, sama persis (sempurna) seperti ibadah haji dan umrahnya”.
Diriwayatkan oleh Ath-Thabrani.
Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda “Barangsiapa yang melaksanakan shalat shubuh secara
berjama’ah lalu ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga matahari terbit,
kemudian ia melaksanakan shalat dua raka’at, maka ia seperti memperoleh pahala
haji dan umroh.” Beliau pun bersabda, “Pahala yang sempurna, sempurna dan
sempurna.” (HR. Tirmidzi no. 586. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini
hasan).
Dilakukan
di waktu yang sangat penting.
“Demi matahari dan
sinarnya pada pagi hari, demi bulan apabila mengiringinya, demi siang yang
menampakkannya, demi malam apabila menutupinya, demi langit serta membinanya,
demi bumi serta penghamparannya, demi jiwa serta penyempurnaannya, maka Dia
mengilhamkan kepadanya kejahatan dan ketakwaannya, sungguh beruntung orang yang
menyucikannya, dan sungguh rugi orang yang mengotorinya”(QS. As-Syams:1-10).
Pada pembukaan surah
AdDhuha, Allah berfirman, ”Demi waktu dhuha.” Imam Arrazi menerangkan bahwa
Allah SWT setiap bersumpah dengan sesuatu, itu menunjukkan hal yang agung dan
besar manfaatnya. Bila Allah bersumpah dengan waktu dhuha, berarti waktu dhuha
adalah waktu yang sangat penting.
Diampuni
dosa-dosanya meski sebanyak buih-buih di lautan.
“Siapa pun yang
melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah,
sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan,” (HR Tirmidzi).
Dibangunkan sebuah rumah di surga.
Bagi
yang rajin mengerjakan shalat Dhuha, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di
dalam surga. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi Muahammad saw:
“Barangsiapa yang shalat Dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat
sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surga,” (Shahih al-Jami`:
634).
Diriwayatkan
dari Anas secara marfu’ Rasulullah bersabda, “Barangsiapa mengerjakan shalat
Dhuha sebanyak dua belas rakaat, maka Allah akan membangunkan untuknya sebuah
rumah di dalam surga.” ”. (H.R. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Sedangkan
shalat Dhuha yang dikerjakan dua belas rakaat ditunjukkan oleh hadits Abud
Darda Radhiyallahu ‘anhu, di mana dia bercerita, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda.: “Barangsiapa mengerjakan shalat Dhuha dua rakaat, maka dia
tidak ditetapkan termasuk orang-orang yang lengah. Barangsiapa shalat empat rakaat,
maka dia tetapkan termasuk orang-orang yang ahli ibadah. Barangsiapa
mengerjakan enam rakaat maka akan diberikan kecukupan pada hari itu.
Barangsiapa mengerjakan delapan rakaat, maka Allah menetapkannya termasuk
orang-orang yang tunduk dan patuh. Dan barangsiapa mengerjakan shalat dua belas
rakaat, maka Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah di Surga. Dan
tidaklah satu hari dan tidak juga satu malam, melainkan Allah memiliki karunia
yang danugerahkan kepada hamba-hamba-Nya sebagai sedekah. Dan tidaklah Allah
memberikan karunia kepada seseorang yang lebih baik daripada mengilhaminya
untuk selalu ingat kepada-Nya” Diriwayatkan oleh Ath-Thabrani.
Masuk surga melalui pintu istimewa.
Nabi
Muhammad saw bersabda,”Di dalam surga terdapat pintu yang bernama bab al dhuha
(pintu dhuha) dan pada hari kiamat nanti ada
yang memanggil,’dimana orang yang senantiasa mengerjakan shalat
dhuha?’inilah pintu kamu, masuklah dengan kasih sayang (rahmat) Allah”.
Menyehatkan tubuh.
Sebagaimana
waktu dhuha dilakukan saat di pagi hari hingga menjelang siang, seperti itu
pula olahraga. Dan memang sudah diketahui bahwa gerakan-gerakan tubuh saat
sholat itu memiliki manfaat yang sama dengan olahraga seperti melancarkan
peredaran darah, meluaskan rongga udara di paru-paru, menguatkan otot dan lain
sebagainya.
Dicukupkan rezeki dan penuhi kebutuhan
dan urusannya pada hari itu hingga sore hari.
Dari
Abu Darda’ ra, ia berkata bahwa Rasulullah SAW berkata: Allah ta`ala berkata:
“Wahai anak Adam, shalatlah untuk-Ku empat rakaat dari awal hari, maka Aku akan
mencukupi kebutuhanmu (ganjaran) pada sore harinya” (Shahih al-Jami: 4339).
“Diriwayatkan
dari Nu‘aim bin Hammar a bahwa ia berkata: Aku telah mendengar Rasulullah
bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan
empat raka’at shalat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu
di akhir siang.” (HR. Ahmad (5/286), Abu Daud no. 1289, At Tirmidzi no. 475, Ad
Darimi no. 1451 . Syaikh Al Albani dan Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan
bahwa hadits ini shahih).
Diberikan keselamatan pada hari
tersebut.
“Barangsiapa yang
shalat Dhuha dua rakaat, maka dia tidak ditulis sebagai orang yang lalai.
Barangsiapa yang mengerjakannya sebanyak empat rakaat, maka dia ditulis sebagai
orang yang ahli ibadah. Barangsiapa yang mengerjakannya enam rakaat, maka dia
diselamatkan di hari itu. Barangsiapa mengerjakannya delapan rakaat, maka Allah
tulis dia sebagai orang yang taat. Dan barangsiapa yang mengerjakannya dua
belas rakaat, maka Allah akan membangun sebuah rumah di surga untuknya.” (HR.
At-Thabrani).
“Diriwayatkan
dari Nu‘aim bin Hammar a bahwa ia berkata: Aku telah mendengar Rasulullah
bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan
empat raka’at shalat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu
di akhir siang.” (HR. Ahmad (5/286), Abu Daud no. 1289, At Tirmidzi no. 475, Ad
Darimi no. 1451 . Syaikh Al Albani dan Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan
bahwa hadits ini shahih).
Penulis
‘Aunul Ma’bud –Al ‘Azhim Abadi- menyebutkan, “Hadits ini bisa mengandung
pengertian bahwa shalat Dhuha akan menyelematkan pelakunya dari berbagai hal
yang membahayakan. Bisa juga dimaksudkan bahwa shalat Dhuha dapat menjaga
dirinya dari terjerumus dalam dosa atau ia pun akan dimaafkan jika terjerumus
di dalamnya. Atau maknanya bisa lebih luas dari itu.” (‘Aunul Ma’bud, 4: 118).
At
Thibiy berkata, “Yaitu engkau akan
diberi kecukupan dalam kesibukan dan urusanmu, serta akan dihilangkan dari
hal-hal yang tidak disukai setelah engkau shalat hingga akhir siang. Yang
dimaksud, selesaikanlah urusanmu dengan beribadah pada Allah di awal siang (di
waktu Dhuha), maka Allah akan mudahkan urusanmu di akhir siang.” (Tuhfatul
Ahwadzi, 2: 478).
Sebuah keuntungan/ghanimah yang
besar.
Dari Abdullah bin `Amr
bin `Ash radhiyallahu `anhuma, ia berkata: “Rasulullah saw mengirim sebuah
pasukan perang. Nabi saw berkata:
“Perolehlah keuntungan (ghanimah) dan cepatlah kembali!”. Mereka akhirnya
saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan banyaknya ghanimah
(keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat kembali (karena dekat
jaraknya). Lalu Rasulullah saw berkata;
“Maukah kalian aku tunjukkan kepada tujuan paling dekat dari mereka (musuh yang
akan diperangi), paling banyak ghanimah (keuntungan) nya dan cepat kembalinya?”
Mereka menjawab; “Ya!” Rasul SAW berkata lagi: “Barangsiapa yang berwudhu’,
kemudian masuk ke dalam masjid untuk melakukan shalat Dhuha, dia lah yang paling
dekat tujuanannya (tempat perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih cepat
kembalinya,” (Shahih al-Targhib: 666).
Simpanan
Amal Cadangan.
Rasulullah SAW
menjelaskan dalam haditsnya; “Sesungguhnya yang pertama kali dihisab pada diri
hamba pada hari kiamat dari amalannya adalah sholatnya. Jika benar (sholatnya)
maka ia telah lulus dan beruntung, dan jika rusak (sholatnya) maka ia akan
kecewa dan rugi. Jika terdapat kekurangan pada sholat wajibnya, maka Allah
berfirman, ‘Perhatikanlah, jikalau hamba-Ku memiliki sholat sunah maka
sempurnakanlah dengan sholat sunahnya sekadar apa yang menjadi kekurangan pada
sholat wajibnya. Jika selesai urusan sholat, barulah amalan lainnya.” (H.R.
Ash-habus Sunan dari Abu Hurairah RA).
Related Posts:
Pencarian:
Related Posts:
- 40 Manfaat dan Keutamaan Sholat Tahajud
- 40 Keutamaan Menghafal Al-Quran
- Waktu-Waktu Doa Dikabulkan
- Perempuan, Berkaryalah. Jangan Ikut-Ikutan Menikah Muda.
- Pengertian dan 20 Bahan Muhasabah Diri
- 14 Cara Menjadi Pembicara Forum Internasional
- Arti Bacaan Sholat Lengkap
Pencarian:
- manfaat sholat dhuha bagi wanita
- manfaat sholat dhuha untuk kecantikan
- manfaat sholat dhuha untuk jodoh
- manfaat sholat dhuha 4 rakaat
- keutamaan sholat dhuha dan doanya
- keutamaan sholat dhuha dan tahajud
- keajaiban sholat dhuha
- manfaat sholat dhuha bagi kesehatan
keajaiban sholat dhuha - fadhilah sholat dhuha yang mengagumkan
- keutamaan sholat dhuha pdf